Dunia Kata..entah kenapa hatiku selalu saja jatuh dan tertawan pada segala sesuatu tentang kata. Ibarat jodoh yang tak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Walau pada kenyataannya setiap kali mencoba menulis tuntas selalu saja berhenti di tengah jalan dan kehilangan kata-kata. Namun pusaran magicnya selalu saja berhasil menuntunku untuk berkunjung, lagi..lagi..lagi dan lagi..
Dan akhirnya mau tak mau blog "Dunia Kata" inipun muncul. Sebagai bentuk pemaksaan dan komitmen diri atas rancang hidup yang sudah kuukir dan mau tak mau harus kulakoni. Yaah..well, bukan terpaksa sih sebenarnya, coz "famous writer"'s one of desire at mylist dreams book. Dan diumur yang sebentar lagi memasuki kepala tiga ini belum satupun karya yang sudah kutelorkan yang layak di apresiasi dan menginspirasi khalayak ramai. Oh No!!! mungkin karena salah niat kali yaa..wkwkwk.."menginspirasi khalayak ramai" huff..doesnt matter..mimpi itu harus tinggi, karena jika rendah maka pencapaian jauh lebih rendah dunks, dan klo tinggi ketika kamu bisa mencapai setengahnya, maka hasilnya tetap tinggi. ^_^
Sebenarnya bukan belum pernah menghasilkan karya juga sih, mungkin hanya karena persepsi yang terlalu perfeksionis sehingga apa yang telah diraih dianggap hanyalah pencapaian-pencapaian kecil. Toh tulisan artikelku pernah dimuat di salah satu koran lokal yang ada di Padang, myhome town. Dan puluhan tulisan tak jadi, berserakan dalam file notebookku. Belum lagi tulisan dalam beberapa blog yang belum terpublish dan terupdate. Hoho..Hmm..saatnya berbenah, it's me and i'll try mybest. Setidaknya ku jadi tahu kelemahanku ada dimana, sehingga bisa dirubah dan tidak terulang dikemudian hari, insya Allah. Keep fight Amiee..ganbatte kudasai!!!
Aku cinta dunia tulis menulis, sangaaaat, sangaat dan sangaaaatt..walaupun yah itu tadi menekuninya tak semudah mengatakan cinta hehehe.
Kecintaanku pada dunia literasi ini bukanlah tanpa sengaja dan tidak dipupuk, namun semuanya terasa sangat gamblang dan jelas dalam balur imaji otakku. Screenshot per episod perkenalanku dengan dunia baca terpampang jelas dalam layar khayal imaji yang menari-nari layaknya film favorit yang senantiasa aku tonton. Diperkuat dengan unsur audio cerita mama yang semakin membuat nyata deskripsi perkenalanku dengan dunia baca. Yah..latarnya, saat si Amie kecil yang pulang sekolah masih memakai rok merah dengan atasan singlet, yang didapati mama sedang membaca koran dengan khusyu tanpa jeda di ruang tengah, padahal baru sekitar tiga bulan si amie kecil mengenal dunia baru bernama sekolah. Wow..jujur hatiku buncah saat mama menceritakan kisahku itu ketika aku sudah bisa mencerna kata dan menerima perintah. Dan teman..tahukan kalian? itu jaman 90an, bukan abad 20. Jaman dimana target kurikulum pandai membaca itu bukan ditarget di kelas satu. Bahkan ada temanku ketika kelas tiga masih tertatih dalam membaca. So..ini sebuah prestasi menurutku. Dan ini membuatku bahagia, karena bisa membuat mamaku bangga. I love u full Mom.
Hmmm..mungkin juga karena mamaku seorang guru Bahasa Indonesia hehehe..tapi entahlah..yang kutahu segala memoriku tentang dunia baca adalah dunia bahagia. Walau masa-masa es-de kulewati banyak dengan bermain dilapangan dan menjadi wanita petualang hehehe mirip mirip si bolang lah, namun dunia bacaku tetap saja tak terbendung, dan semakin menjadi-jadi saat es-em-pe dan masuk ke dunia remaja es-em-a. Masa es-em-pe, aku sudah membaca karya-karya Leo Tolstoy, Ernest Hemingway, Buya Hamka, NH Dini, Marah Rusli, majalah sastra Horison yang kontennya dalam dan kaya makna. Yang akhirnya dikemudian hari baru kuketahui bahwa dua orang diawal yang kusebut itu adalah penulis ternama dunia. Siapa lagi kalau bukan si pemilik buku yang memberiku ruang bebas tanpa batas untuk menangguk ilmu sebanyak-banyaknya, mybeloved mama. Yaah ..itu tadi..mamaku Guru Bahasa Indonesia hehehe..bahkan seingatku..buku paket anak es-em-a pun sudah selesai aku lahap. Dan juga yang masi ku ingat dengan jelas. Saat itu mama sedang proses perampungan skripsinya tentang pendidikan akhlakul karimah pada masa sekolah dasar, dan tahukah kalian apa yang aku lakukan??? buku referensi panduan yang dijadikan mama sebagai acuan dengan tebal 500 lembar lebih selesai kulahap hehhee. Huff..bener-bener keranjingan baca saat itu.
Dan saat es-em-a, aku sekolah di sekolah yang sangat asing dan terasa jauh dari peradaban..uppss..hehehhe (jangan marah ya kawan es-em-a ku). Masa te-ka sampai es-em-pe aku habiskan di pusat kota Payakumbuh bahkan di tengah pasar dengan sejumlah taman bacaan yang menyediakan komik sekenan yang dengan uang gopek kami dah bisa baca 3 komik sepuasnya. Hari-hariku pun habis dalam dunia komik. Nah kalau dunia taman bacaan ini adalah hasil pengenalan abang kandung di atasku. Gara-gara melihat dia pulang sekolah baca komik sambil ketawa-tawa sampai hampir nangis. Akhirnya di lain kesempatan dia mengenalkan dunia baru taman bacaan bagiku. Ini menjadi agenda rutin hingga akhirnya masa kelulusan es-em-pe. Saat masuk dunia es-em-a, bener-bener dunia asing dan absurd, dunia yang sungguh-sungguh membuat mentalku shock dan labil. Aku terasing dalam lautan manusia yang aneh dan tak kukenali. Why??? Manusia dengan egosentri kuat dan menggigit, jujur walau sebenarnya ini tak lebih dari efek dramatisir yang kulakukan sendiri. Pada realitanya di akhir episode aku memahami ternyata tidak semuanya seperti itu. hehehe. Semoga mengerti apa yang kuungkapkan ini..
Masa es-em-a di awal-awal MOS aku hanya memiliki 1 teman saja, bisakah kalian membayangannya? Satu teman yang sampai saat ini masih memiliki ikatan emosional yang dalam. I love her much dan sungguh berterimakasih atas segala kebaikannya. Ivana, yup..namanya mengingatkanku pada nama gadis-gadis cantik Rusia Yvone..dan memang orangnya cantik kok, secantik namanya..(bukan memuji Va, but realita..ckckck..). Kebetulan Iva dulu es-em-pe nya juga di kota Payakumbuh sama seperti aku, jadilah ketika sekolah di kabupaten nyaris kami tak kenal siapa-siapa. Masa mos berakhir dan seperti biasa kebiasaan lamaku berlanjut, aku adalah salah satu pengunjung tetap perpustakaan sekolah. Aku lebih memilih menghabiskan jatah istirahat pagi dan siang dengan membaca tumpukan buku yang ada di pustaka.
Awal mula perkenalanku dengan tulisan Mb Helvi Tiana Rosa adalah saat membaca "Jaring-jaring Merah"nya di Horison. PAda waktu itu aku langsung jatuh cinta, subhanallah indah sekali susunan katanya, tajam dan ringkas, padat, ngena banget. Dan tak selang beberapa waktu pun karya-karya Mba HTR selalu menjadi favoritku. Tulisan Mb HTR dengan mudah kubaca lewat majalah remaja Islam 'Annida" yang pada waktu itu, hadir dalam bentuk cetak, bukan dalam bentuk online seperti saat ini. Salah satu tulisannya yang mengubah perjalanan hidupku adalah "Ketika Mas Gagah Pergi". Inspiring banget! Dan entah mengapa setiap kali membaca cerpen-cerpen yang ada di Annida selalu saja memberikan rasa tenang dan damai. I found myworld something like that..hehehe..
Intensitas kunjunganku yang tinggi ke perpus sekolah mengantarkanku pada perkenalan dengan seorang sahabat yang juga gila buku dari kelas yang berbeda. Dan juga punya keinginan yang sama "be a famous writer". Sehingga hari-hariku semakin berwarna dengan bertambahnya teman baru yang memiliki ambisi yang sama.
Suatu hari kami menemukan sebuah buku fiksi dengan ketebalan lebih dari 500 lembar. Aku yang menemukan dan akhirnya memutuskan untuk membacanya, aku tertantang untuk menyelesaikannya dan

Tidak ada komentar:
Posting Komentar